Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

Story Of Imam Abu Hanifa | Nouman Ali Khan | Illustrated

Sometimes your family don't want to hear from you. Then it makes you angry. Don't get angry with them, speak peacefully. Your anger will take them further away from Deen. Bring them closer. You have to have a soft heart toward them. Think about if you were in their position.  Allah soften your heart. So you have to wait until Allah soften their hearts. When you go to them, speak softly. Be Nice. We have to change the way we behave them. :)

Ngakunya Hamba Allah

Dan hamba-hamba yang Maha Pengasih ialah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati... (Q.S. al-Furqaan : 63) “Demi Zat-Mu yang menguasai diri ini dan diri semua yang ada di langit dan di bumi, demi Zat-Mu yang mengatur segala yang ada di alam ini, tidak ada kebahagiaan kecuali kebahagiaan yang berasal dari-Mu, dan bukanlah kesusahan bila Engkau tiada berkehendak menyusahkan. Ya Allah, di kehidupan baru yang hamba sedang jalani ini, jangan biarkan hamba kembali sesat, kembali jauh dari-Mu. Ampuni hamba, ampuni orang tua hamba, ampuni segenap orang yang hamba sayangi dan menyayangi hamba. Ampuni keterbatasan kami dalam mencari rezeki, ampuni keterbatasan kami dalam mengatasi masalah, dan ampuni kami ketika kami lupa diri dan lupa bersyukur. Engkau mengampuni tanpa batas, sebab Engkau Tuhan yang tidak memiliki batas. Ya Allah, ketika kami mengaku sebagai hamba-Mu, jadikanlah kami sebenar-benarnya hamba-Mu; hamba yang bisa memberikan makan mereka yang kelaparan, ham...

Kisah - Kisah Kematian

Syaikh Ali ath-Thanthawi dalam sebuah siaran radio dan televisinya mengabarkan bahwa di negeri Syam ada seorang laki-laki yang memiliki sebuah mobil truk Lorie. Ketika mobil itu dijalankan, tanpa diketahuinya di atas badan mobil itu ada orang, Mobil itu mengangkut peti yang sudah siap untuk menguburkan mayat. Sedangkan di dalam peti itu terdapat kain yang bisa digunakan sewaktu-waktu dibutuhkan. Tiba-tiba hujan turun dan air mengalir deras. Orang itu pun bangun dan masuk ke dalam peti, dan membungkus dirinya dengan kain yang ada di dalam peti. Kemudian di tengah jalan ada seorang yang lain naik menumpang ke bak mobil itu di samping keranda. Dia tidak tahu bahwa di dalam peti itu ada orang. Hujan belum berhenti, orang yang kedua ini mengira bahwa dirinya hanya sendirian di dalam bak mobil itu. Tiba-tiba dari dalam peti ada tangan terjulur (untuk memastikan apakah hujan sudah berhenti atau belum). Ketika tangan itu terjulur, kain yang membungkusnya juga ikut terjulur keluar. Si penumpan...