Legalisir Ijazah dan Transkrip untuk Lulusan Perguruan Tinggi / Universitas Swasta




Legalisir Ijazah dan Transkrip untuk Lulusan Perguruan Tinggi / Universitas Swasta

Sebelumnya, saya ingin mengucapkan terima kasih untuk Ka’Idham, Ka’ Amanda, dan Ka' Doddy karena dari blog beliau bertiga, saya memperoleh informasi awal mengenai seluk beluk legalisir ijazah dan transkrip.

Kali ini saya mau share informasi terbaru seputar legalisir ijasah dan transkrip, karena ada beberapa perubahan aturan dan persyaratan dari postingan di blog ka’ Idham dan ka’ Amanda.

Buat yang gampang ngeluh mending ga usah baca. Ini buat pejuang2 yang serius ingin mengamalkan ilmu’nya. *yangngeluhlagisilahkankelaut

Bissmillah,

1.      1.  Legalisir ke KEMENDIKNAS




Lulusan universitas swasta diwajibkan terlebih dulu melegalisir ijasah dan transkripnya ke KEMENDIKNAS sebelum ke KEMENKUMHAM. Adapun pada informasi dari blog sebelumya, diperlukan spesimen tanda tangan dari pejabat universitas yang berwenang melegalisir, sebagai salah satu syarat untuk legalisir ke KEMENDIKNAS. Jika tidak ada, bisa menggunakan jasa notaris.

Pada kenyataanya, pada bulan Juni tahun 2015 saat saya melegalisir ijasah dan transkrip saya, spesimen tanda tangan sudah tidak diperlukan. Sebelumnya saya sudah membuatnya untuk antispasi, mengerjakan surat ini sebenarnya sederhana, jika kita bisa menjelaskan dengan baik kepada pejabat terkait. Waktu itu saya memperoleh spesimen tanda tangan dari ketua jurusan, Dekan Fakultas, dan Rektor Universitas.

Saya pun baru tau saat saya sampai di meja resepsionis Kemendiknas Gedung D lt. 7. Mba resepsionistnya menggunting kertas kecil dan menyerahkan kertas tersebut pada saya, dengan isi sebagai berikut :

PERSYARATAN LEGALISIR IJAZAH – DN YANG AKAN KE LN :

a.   Surat permohonan yang bersangkutan ditujukan kepada Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, maksud dan tujuannya untuk keperluan apa
b.    Surat keterangan dari perguruan tinggi bahwa yang bersangkutan adalah benar-benar lulusan Perguruan Tinggi tersebut (surat aslinya)
c.       Fotocopy ijazah dan transkrip nilai yang sudah dilegalisir oleh perguruan tinggi
d.      Print out rekaman akademik dari data EPSBED ( alamat web : forlap.dikti.go.id )
Kita bahas satu persatu :

-          Poin a), surat permohonan ini sifatnya pribadi. Maksud dan tujuannya utuk melegalisir ijazah dan transkip. Adapun keduanya sudah saya terjemahkan ke penerjemah tersumpah. Saya memilih TRIAD TRANSLATOR di jalan Baladewa, deket Gor Padjajaran. Saya sarankan memang sebaiknya sudah ditranslate agar tidak bolak-balik mengerjakannya.  *secara, Bandung-Jakarta sekarang, minimal harus spacing 5 jam untuk atisipasi macet. Itu baru pergi loh, belum pulangnya J

Pada saat melegalisr, bawa ijazah dan transkrip aslinya untuk validasi. Yang saya legalisir itu, fotokopi ijasah dan trasnkrip yang sudah dilegalisir universitas, dan terjemahan asli ijasah dan transkrip tersebut. Suratnya seperti ini :





-          Poin b) surat ini pertama kali dikeluarkan oleh dekan sebagai pengganti ijasah yang belum keluar. Saran saya, semua dokumen yang diperlukan, di scan dan softfile-nya disimpan dalam 1 flashdisk dan di backup pada media penyimpanan lain untuk antisipasi jika file2-nya corrupt. Bawa semua dokumen yang diperlukan dan fotokopi terlebih dahulu untuk data pribadi. Adapun pada kasus saya, dokumen ini tidak saya bawa. Namun karena saya punya softfile’nya, saya bisa nge-print. Hehehe..

Yang mau ngeprint, di komplek KEMENDIKNAS GAK ADA TEMPAT NGEPRINT !. Cuma ada tempat fotokopi, satunya sebelah kantin, satunya di sebelah perpus, satu lagi di koperasi. Jangan harap lapaknya buka pagi temaaaan, di atas jam 9 semua. Itupun kalo ga waiting list fotokopian kemarin2nya… 

Jadi Saya ngeprint di SNAPY, dari gerbang kemendiknas, jalan kaki lurus arah Patung, trus belok kanan. Yang pake kendaraan mesti muter, soalnya kendaraan arahnya berlawanan sama lokasi SNAPY. BTW tempatnya oke, tapi mahal, ngprint berwarna selembarnya 8ribu T.T





-          Poin c) deal ini mah g usah dibahas sama2 ngerti kan yah J

-          Poin d) akses webnya, sampe dapet hasil seperti ini.





Kalo udh dapet, bisa langsung print out, bisa disnipping tool. Suka2 Agan saja.

Nah, semua persyaratan tadi, masukin ke map kuning, serahin ke resepsionis. Setelah dapet tanda terima, konfirmasi tanggal pengambilan legalisir. Jangan lupa di follow up, kalo telponnya dikacangin (red : ga di respon) , datangin lagi aja pas tanggal yg udah disepakati.

Btw gedung D tuh sebelahan banget sama stadion GBK, di pintu senayan 1. Bawa tanda terima saat pengambilan legalisir. Legalisirnya ga dipungut biaya.
Kalo udah beres dari Kemendiknas, cek dokumennya, lanjut ke kemenkumham yaaa

2.       2. Legalisir KEMENKUMHAM



Legalisirnya lebih simple. Kantornya di daerah kuningan, Jakarta selatan, sebrang plaza festival. Saran saya, datang lebih awal, karena yg datang ke sini bukan cuma yg mau legalisir ijasah sm transkrip, tapi yg ngurusin izin usaha resmi, warisan, dll.

Sebelum ke kemenkumham, mending daftar online dulu di Ditjen AHU Online.
Sebenernya daftar online di kantornya juga bisa, tapi computer’ny ga selalu on fire, kadang lelet soalnya banyak banget yg ngantri.

Muqadimah, Prosedur daftar online bisa diikutin sbb :
1.       Buka website Ditjen AHU Online
2.       Pilih Simpadhu




3.       Pilih legalisasi tanda tangan yang tercantum dlm dokumen
Nb : waktu saya bawa surat spesimen tanda tangan pun, lagi-lagi tidak dipakai. Petugas hanya memeriksa saja dan menyerahkan kembali pada kita. Buat jaga2, saya sarankan tetap bikin aja.



4.   Masukkan nama, email, dan nomer HP. Klik SIMPAN. Tunggu sampai keluar tulisan : BUKTI PEMESANAN NOMER VOUCHER. Boleh didonlot, diprint, atau difoto. Catat nomer kode voucher nya. Lakukan tahap ini sebanyak dokumen yang kita legalisir. Karena saya punya 4 dokumen, saya bikin 4x, dan punya 4 nomer voucher. 1 nomer voucher nilainya 25rb, karena ada 4 voucher, jadi saya harus bayar 100rb. Bayarnya nanti di loket BNI dalam kantor AHU. Nanti ada notifikasi ke email, isinya nomer dokumen kita. 




Next, tahap legalisir nya seperti ini :

1.    Berkas dari kemendiknas di fotokopi dulu, siapin materai sebanyak dokumen yg dilegalisir. Karena saya punya 4 dokumen, saya beli 4 materai, meskipun ada dokumen sperti terjemahan transkrip yang lebih dari selembar, tetap dianggap 1 dokumen. Fotokopian di kemenkumham-nya deket di atas parkiran, ke arah kantin.

2.       Pergi ke kantor AHU yang parkirannya luas ada bendera tengah-tengahnya, persis di sebelah gedung unik, warna iron metal, ambil nomer antrian




3.       Ngantri di loket H, pas dipanggil serahin berkas asli yg sudah dilegalisir dari Kemendiknas dan fotokopian tadi. fotokopiannya buat arsip Kemenkumham. Nanti sama petugasnya dikasih form tanda terima sama form permohonan legalisir. Isi lengkap formnya, serahin ke petugasnya, trus bayar ke loket BNI (ga usah ngantri). Serahin sama nomor voucher dan lembar tanda terima.



4.       Nanti tanda terimanya dibalikin ke kita, dan dikasih 4 bukti pelunasan. Kembali ke petugas tempat kita serahin dokumen, nanti lembar merah dari tanda terima diambil. Udah deh, kita tinggal datang lagi 3-5 hari setelahnya. Jangan lupa bawa form tanda terima.

Untuk ke kemenlu dan kedubes, berkasnya sedang diproses. Nanti saya input lagi kalo udah beres. Semoga info ini bermanfaat yaaa !!! Good luck buat yang mau legalisir J



Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Muwashofat Tarbiyah

Hadiah terindah di sisa usia :)